Halo warga BTN Asabri !
Beberapa waktu lalu, publik sempat ramai dengan kontroversi cairan yang digunakan dalam bilik disinfektan. Sebab beberapa kandungan dalam larutan disinfektan justru menyimpan risiko bagi kesehatan. Untuk itu mari kenali perbedaan antara Disinfektan dan Antiseptik terlebih dahulu.
Disinfektan merupakan suatu zat kimia yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur kecuali spora bakteri yang berada pada permukaan benda mati. Disinfektan tidak digunakan pada kulit karena berisiko tinggi yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan berpotensi memicu kanker.
Antiseptik merupakan suatu zat kimia yang bertujuan untuk menghambat atau membunuh pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup (seperti permukaan kulit dan membran mukosa) yang berfungsi untuk mengurangi kemungkinan infeksi.
Peneliti bidang kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Joddy Arya Laksmono menjelaskan penggunaan disinfektan tidak boleh sembarangan. Salah satu bahan yang sering digunakan untuk campuran dalam membuat cairan disinfektan adalah pemutih pakaian. Dia menjelaskan sesuai saran WHO sangat tidak dianjurkan untuk mencampurkan seluruh bahan disinfektan dalam satu wadah.
Menanggapi hal tersebut, Dr. Muji Harsini Dra., M.Si selaku Dosen Fakultas Sains dan Teknologi UNAIR menginisiasi cairan antiseptik penyemprot pada bilik sanitasi yang aman dan ramah lingkungan. “Selama ini kita dapat dengan mudah menemui disinfektan di pasaran. Seperti, minyak pinus, fenol, NaOCl, H2O2, dan Etanol. Namun bahan-bahan tersebut memiliki efek samping bagi tubuh dan kesehatan. Untuk itu kami menggunakan bahan anloyte sebagai bahan cairan disinfektan yang aman dan ramah lingkungan,” ungkapnya.
Anolyte, sambungnya, merupakan hasil elektrolisis dari larutan garam (NaCl). Ia berfungsi sebagai cairan disinfektan yang dapat membersihkan dan memiliki keuntungan dibanding senyawa klorin lainnya. Selain itu cairan ini tidak memiliki efek samping bagi manusia dan hewan, menjamin tidak ada racun dan dapat terurai dengan sendirinya tanpa harus mencemarkan lingkungan. “Anolyte dengan bahan aktif HOCl mempunyai pH antara 2.5-5 atau pH < 5 dan baik untuk kesehatan.