KIM Asabri Kelurahan Gedog melalui Kampoeng Cyber Bitar pada hari Selasa, 27 Februari 2018 sampai dengan 2 Maret 2018, mendapatkan kesempatan untuk ikut Study Komparasi dalam Kegiatan Pengembangan Jaringan Kerjasama Promisi Pariwisata yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar ke Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara nyata kepada pelaku - pelaku wisata Kota Blitar dalam mengemas destinasi wisata agar pariwisata Kota Blitar makin berkembang.
Kegiatan yang dilaksanakan di pimpin langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar Bapak Drs. Tri Iman Prasetyono, MSi dan diterima langsung oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas Bapak Drs. Asis Kusumandani, M.Hum dan jajarannya, rombongan yang dipimpin oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar Drs. Tri Iman Prasetyono, MSi. mengikutsertakan kurang lebih 30 personil dari kepala bidang hingga polisi pariwisata, rombongan menyimak paparan yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pariwisata Drs. Saptono Supriyanto, M.Si dan juga Pak Sisworo yang merupakan Ketua Kelompok Sadar Wisata, Ketua LMDH dan Kepala Dusun di Desa Karangsalam Kecamatan Baturraden. Beliau menyampaikan panjang lebar perihal penataan, dan perjuangan sebuah desa wisata untuk dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Setelah acara ini, rombongan bertolak ke destinasi Museum Jenderal Soedirman yang terletak 3 km dari kantor Dinporabudpar Kabupaten Banyumas. Disana dijelaskan panjang lebar mengenai sejarah dari lahir hingga menjadi seorang Panglima Besar Jenderal Soedirman oleh pengelola museum Hasto Wisnu Probo. Museum ini direncakanan tahun ini akan mendapat 2 buah tank dari Panglima TNI dan 25 pucuk senjata yang tidak terpakai lagi.
Pada hari berikutnya rombongan mengunjungi Kelompok Sadar Wisata Tirta Kamulyan yang di Pimpung oleh Bapak Sisworo di Daerah Desa Karangsalam Kecamatan Baturaden yang memiliki 3 destinasi Wisata Cerug Telu, Cerug Bidadari dan Kedung Pete, kami banyak belajar tentang bagaimana mengelola aktifitas wisata di POKDARWIS Tirta Kamulyan yang semuanya diawali dari swadaya masyarakat. Seharian belajar serasa kurang karena begitu banyak ilmu yang tentang pariwisata terutama bagaimana menghadapi kendala - kendala dalam mengkondisikan warga masyarakat. kemudian lanjut ke Masjid Saka Tunggal di daerah Cisasak I, yang merupakan Masjid Pertama di Indonesia.
Hari terakhir berada di Kabupaten Banyumas kami lanjutkan untuk belajar ke Pelaku Usaha Payung Kertas kemudian lanjut ke Pelaku Usaha Kuliner Getuk Goreng dan Mendoan, dan terakhir ke Pelaku Usaha Batik Banyumasan Hadi Priyanto, kami belajar mulai dari bagaimana mendapatkan bahan baku hingga ke pemasarannya, dan hal terpenting yang kami garis bawahi adalah semua bisa bersinergi menjadi satu kesatuan dalam pengelolaan Pariwisata, sehingga masing - masing titik tersebut selalu terkoneksi menjadi sebuah jaringan wisata yang saling menopang satu dengan yang lainnya.