(KIM Asabri) Minggu (17/10/2021) Mobil Baca Kampoeng Cyber yang berisi berbagai macam buku bacaan cerita anak, pengetahuan umum, sejarah dan buku bergambar serta komik, melanjutkan aktifitasnya untuk bisa memberikan kesempatan pada warga masyarakat yang punya keinginan untuk membaca, secara umum saat ini yang menjadi program Mobil Baca Kampoeng Cyber adalah meningkatkan minat baca pada anak - anak khususnya di Kelurahan Gedog, yang pada kesempatan ini mampir di RW 10 Lingkungan Gedog, yang kemudian akan terus bergerak ke beberapa wilayah di Kelurahan Gedog, agar nantinya minat baca di masyarakat terus meningkat dan berkembang.
Harapan kedepan, adanya keseimbangan antara pemanfaatan teknologi informasi (baca: gadget) dengan minat baca pada anak - anak, seiring dengan globalisasi di beberapa sektor, mulai dari teknologi, budaya, dan juga alat komunikasi, membuat manusia harus mampu menghadapinya. Globalisasi membuat semuanya menjadi semakin mudah dan terbuka. Arus informasi menjadi semakin kencang, dan tentunya beragam. Kemudian perkembangan teknologi pada alat komunikasi, membuat jarak antar manusia untuk berkomunikasi semakin tidak terbatas.
Nah, globalisasi ini tidak bisa kita hindari. Dampak positif atau negatifnya pun tergantung dari kita. Maka, salah satu hal terpenting dalam menghadapi era globalisasi yaitu dengan terus meningkatkan minat baca pada anak - anak, yang nantinya akan terus dikembangkan dan disandingkan dengan ragam literasi yang lainnya, sehingga perkembangan teknologi akan tetap berpedoman dengan budaya bangsa. Secara sederhana, literasi memang dipahami sebagai kemampuan dalam membaca dan menulis.
Membaca dapat diartikan sebagai proses menerjemahkan lambang-lambang bahasa hingga diproses menjadi suatu pengertian, dan menulis berarti mengungkapkan pemikiran dengan mengukirkan lambang-lambang bahasa hingga membentuk suatu pengertian. Jadi, kalau literasi hanya dipahami sesederhana itu, artinya bangsa kita ini punya sejarah panjang terhadap aktivitas-aktivitas literasi lhoo. Tapi, seiring dengan perkembangannya, pemaknaan terhadap literasi pun menjadi lebih luas. Bahkan di Indonesia, kata literasi sudah lebih populer dibandingkan kemahirwacanaan, melek akasa, dan keberaksaraan. Bukan hanya sekedar kata, tapi literasi juga menjadi gerakan bagi pegiat pendidikan, baik informal dan juga nonformal.