(KIM Asabri) Minggu, (28/08/2022) Event Blitar Etnic National Carnival 2022 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Blitar berjalan dengan sukses event yang baru pertama kali digelar ini menjadikan perhatian banyak pihak dan diharapkan akan menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Blitar, kegiatan yang bertemakan "Nasionalis Dalam Kebhinekaan" yang diikuti oleh Seluruah OPD, BUMD dan Sekolah se Kota Blitar.
Sajian tampilan dari masing - masing peserta begitu menarik yang benar - benar menyajikan suguhan seni dan budaya yang ada di Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua , dari Sabang Sampai Merauke, hal ini tentu sejalan dengan harapan Walikota Blitar melalui sambutannya, "BEN Carnival 2020 ini adalah bagian dari upaya Pemerintah Kota Blitar untuk melestarikan ajaran Tri Sakti Bung Karno yakni berkepribadian dalam kebudayaan. Sebagai Kota yang menyebut dirinya sebagai Bumi Bung Karno. Masyarakat Kota Blitar harus bangga dengan Bhinneka Tunggal Ika. Maka hari ini kita tampilkan budaya dari Aceh hingga Papua, dari Sabang sampai Merauke untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan memiliki budaya yang luar biasar." ungkap Wali Kota Blitar Drs. H. Santosa, MPd.
Satu peserta yang mengangkat seni dan budaya lokal adalah SMP N 4 Blitar kolaborasi dengan Kampoeng Cyber Blitar menampilkan Gala Puspa Dahana diiringi musik dan tarian Puspa Patria merupakan penggambaran motif batik Puspa Dahana, makna dan filosofi seni dan budaya Kota Blitar digali dari kearifan lokal yang ada, folklor Joko Pangon dan keberadaan Situs Candi Gedog yang dalam ekskavasi ditemukan relief dan pecahan siras cakra. Puspa Dahana menjadi salah satu motif batik yang dipergunakan sebagai salah satu pakaian identitas Kota Blitar saat ini.
Sejalan dengan yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Prof. Dr. Muhajir Effendy, MAP dalam sambutannya di event Blitar Etnic Carnival 2022, disampaikan "Bung Karno meninggalkan konsep yang sangat berharga, yaitu tiga konsep kredo manusia Indonesia, yakni berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, berkepribadian secara berbudaya, dan BEN Carnival ini mencerminkan kredo ketiga yakni berkepribadian secara berbudaya. Karena itu, marilah kita gali semua nilai - nilai kearifan lokal dan kecerdasan lokal yang dimiliki Kota Blitar. Mari kita hidupkan kembali sesuai dengan pesan Bung Karno."
Motif Batik Puspa Dahana adalah perpaduan dari hasil kajian Candi Gedog sebagai peninggalan sejarah klasik sekaligus dipercaya menjadi landasan terciptanya folklore Joko Pangon ditampilkan dalam setiap motif lengkap pada Udeng Joko Pangon, sedangkan motif - motif tersebut diantaranya: agni, lung patra, ombak banyu, suluran, wos wutah, damar kambang, plisir pasagen, sekar tanjung, prapen, dan ilat-ilat dahana. Ilat Dahana atau Lidah Api yang berjumlah Lima menggambarkan sebuah semangat masyarakat untuk terus menjaga Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Kota Blitar juga telah menjadikan "Grebeg Pancasila" sebagai sebuah Ritus yang juga menjadi event tahunan sebagai kegiatan saat merayakan hari Lahir Pancasila, sehingga Puspa Dahana tentu akan menjadi bagian dari budaya masyarakat Kota Blitar yang adiluhung. (source)