(KIM Asabri) Minggu (11/10/2020) Situs Candi Gedog yang berada di Kelurahan Gedog Kecamatan Sananwetan Kota Blitar merupakan Candi pertama yang ditemukan di Kota Blitar, tentunya akan menjadi potensi cagar budaya yang bernilai tinggi bagi Kota Blitar. Beberapa waktu yang lalu Pjs Walikota Blitar Dr. Ir. Jumadi, MMT juga telah meninjau ekskavasi Situs Candi Gedog yang telah dilaksanakan untuk tahap kedua, Jumadi berharap "temuan - temuan" ini dapat memberikan titik terang tentang sejarah yang ada di Kota Blitar, sehingga untuk keberlanjutan dari penanganan dan pelestariannya akan dikoordinasikan dengan dinas terkait dan tentunya dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur dan juga Pemerintah Propinsi Jawa Timur.
Dan hari ini Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur Zakaria Kasimin mengunjungi Candi Gedog untuk kedua kalinya, pada kunjungan yang kedua ini beliau disertai oleh beberapa sejarawan dan budayawan dari Trowulan, untuk bisa meneliti lebih jauh tentang keberadaan dari temuan - temuan yang ada di Candi Gedog, dan menurut keterangan dari Nugroho Harjo Lukito "dengan adanya temuan stela (sandaran) arca dengan bentuk pahatan yang halus dan adanya Padma, serta lukisan pijaran Agni, kemungkinan Candi ini di bangun di masa Singashari, sehingga bisa dikatakan bahwa keberadaan Candi Gedog lebih tua dari Candi Penataran, namun kepastian ini tentu menunggu hasil penelitian dan temuan lebih lanjut,".
Zakaria Kasimin, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Blitar, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar yang mendukung penuh kegiatan ekskavasi yang kedua ini, dengan temuan - temuan baru ini nantinya akan dijadikan pijakan kebijakan BPCB Jawa Timur dalam mengambil langkah - langkah lanjut dalam penanganan temuan Candi Gedog ini, tentu akan selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Blitar.
Kepedulian masyarakat dan perhatian Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar untuk Candi Gedog sangat luar biasa, Candi Gedog ada potensi sebagai salah satu rentetan sejarah masa lalu, sehingga perlu perhatian dan tentu kepedulian masyarakat untuk terus menjaga pelestariannya, terutama agar tetap terjaga sebagai "Cagar Budaya", tutup beliau.