Selasa, 19 Apr 2022, 11:40:07 WIB, 11147 View Administrator, Kategori : Budaya

(KIM Asabri) Selasa, (19/04/2022) Macapat, pernah dengan kata tersebut ? Pengertian dari Macapat sendiri adalah adalah tembang atau puisi tradisional Jawa. Setiap bait macapat mempunyai baris kalimat yang disebut gatra, dan setiap gatra mempunyai sejumlah suku kata (guru wilangan) tertentu, dan berakhir pada bunyi sajak akhir yang disebut guru lagu. Dalam pengertian lain tembang macapat yaiku puisi bertembang karena cara pembacaannya ditembangkan. Jadi, pembacaannya harus sesuai dengan susunan titilaras atau notasi yang sama dengan pakemnya.

Bagi para pegiat sastra Jawa pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah tembang macapat. Bagi masyarakat jawa, tembang macapat yaiku salah sawijining tembang kang ngrembaka ing tlatah Jawa kang nduweni sawehening paugeran. Terdapat 11 jenis tembang macapat yang dikenal oleh masyarakat Jawa. Setiap tembang macapat memiliki arti dan watak yang berbeda. Uniknya lagi, masing-masing tembang macapat tersebut berasal dari kisah yang berbeda pula, kurang lebih sebagi berikut :

  1. Maskumambang, Maskumambang adalah tembang macapat yang bercerita tentang keadaan manusia saat masih di alam ruh dan kemudian ditanamkan ke Rahim seorang ibu.
  2. Mijil, Mijil adalah ilustrasi proses kelahiran manusia. Mijil juga berarti mbrojol atau keluarnya jabang bayi dalam wujud manusia.
  3. Sinom, Sinom merupakan tembang macapat yang menggambarkan masa muda yang indah, penuh harapan, dan juga angan-angan.
  4. Kinanthi, Tembang macapat kinanthi menceritakan tentang masa pembentukan jati diri dan meniti jalan menuju cita-cita yang diinginkan. Kinanthi berasal dari kata kanthi yang artinya membutuhkan tuntunan ke jalan yang benar.
  5. Asmaradana, Asmaradana artinya adalah cinta. Tembang macapat ini digambarkan mengisahkan masa-masa asmara dan percintaan.
  6. Gambuh, Gambur artinya bersatu, maksudnya adalah komitmen dalam perkawinan untuk menyatukan cinta dalam biduk rumah tangga.
  7. Dhandhanggula, Dhandhanggula menggambarkan kehidupan yang lebih mapan secara sosial dan sejahtera.
  8. Durma, Durma menggambarkan seseorang yang bersedia untuk melakukan sedekah dan juga berbagi kepada sesama.
  9. Pangkur, Pangkur menggambarkan nafsu manusia dan angkara murka yang menggerogoti jiwa.
  10. Megatruh, Megatruh artinya adalah terpisahnya nyawa dari jasad kita dan mengisahkan tentang kematian manusia.
  11. Pucung, Pucung menceritakan tubuh manusia yang hanya menyisakan jasad yang sudah dibungkus kain kafan dan siap untuk dikuburkan.

Warga Kelurahan Gedog masih berpegang pada tradisi, sehingga penggiat seni dan budaya berusaha untuk konsisten melestarikan Macapat dengan melakukan Giat Gladen Macapatan yang berlokasi di rumah Bapak AC. Sudarman RT 01 RW 10 Lingkungan Gedog yang dilaksanakan setiap Jum' at Malam Sabtu. Rianto Mujiaman salah satu dari penggiat seni budaya di Kelurahan Gedog menyampaikan bahwa "kegiatan ini sebagai salah bentuk upaya tetap melestarikan budaya dan seni yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jawa, meskipun tidak terlalu banyak peserta untuk saat ini mudah - mudahan nanti kedepannya akan terus bertahan dan bertambah pesertanya."





Tuliskan Komentar